Senin, 02 Juni 2014

Penata Laksanaan FT dengan InfraRed ( IR )

infrared ( inframerah) merupakan salah satu alat yang sudah lazim seklai digunakan oleh para fisioterapis. Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerahmemiliki jangkauan dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Raden mas Pursito, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optik yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya teleskop.

Manfaat Infrared bagi kesehatan :
Ø  Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena inframerah mempunyai getaran yang sama dengan molekul air. Sehingga, ketika molekul tersebut pecah maka akan terbentuk molekul tunggalyang dapat meningkatkan cairan tubuh.

Ø  Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh inframerah akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan temperatur kulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani tekanan jantung.

Ø  Meningkatkan metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh meningkat, racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme. Hal ini dapat mengurangi beban liver dan ginjal.

Ø  Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat membersihkan darah, memperbaiki tekstur kulit dan mencegah rematik karena asam urat yang tinggi.

Indikasi penggunaan IR
Ø  Kondisi setelah peradangan sub – akut, seperti sprain, muscle strain, contusion
Ø  Arthritis seperti : Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, mialgia, neuritis
Ø  Gangguan sirkulasi daran, seperti : tromboplebitis, Raynold’s disease
Ø  Penyakit kulit, seperti : folliculitis, wound
Ø  Persiapan exercise dan massage

Kontra indikasi penggunaan IR
Ø  Daerah insufisiensi darah
Ø  Gangguan sensibilitas
Ø  Adanya kecenderungan terjadi perdarahan
Ø  Luka terbuka

Penatalaksanaan pada kasus
1.       Persiapan alat :
Ø  Cek kabel
Ø  Cek alat-alat
Ø  Panaskan alat terlebih dahulu ± 5 menit

2.       Persiapan pasien :
Ø  Anamesis
Ø  Tes sensibilitas
Ø  Atur posisi pasien keadaan rileks
Ø  Area yang di terapi bebas dari kain dan logam
Ø  Bersihkan area yang akan di terapi dengan alkohol
Ø  Pasien bebas dari kontra indikasi

3.       Persiapan terapis :
Ø  Terapis berada pada posisi ergonomis

4.       Durasi dan jarak alat ke pasien :
Ø  Durasi 15 – 20 menit
Ø  Jarak 30 – 40 cm


5.       Evaluasi dan merapikan alat

2 komentar: