Pemeriksaan
Tanda-Tanda Vital
Ø
Pemeriksaan Tekanan Darah
Ø
Pemeriksaan Suhu Tubuh
Ø
Pemeriksaan Frekuensi Nadi
Ø
Pemeriksaan Frekuensi Pernafasan
A. Pemeriksaan
Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah merupakan suatu tindakan melakukan
pengukuran tekanan darah, yaitu hasil dari curah jantung dan tahanan perifer,
menggunakan Sphygmomanometer. Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan
pada dinding arteri. Tekanan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti curah jantung, ketegangan arteri, dan volume, laju serta kekentalan
(viskositas) darah. Tekanan darah terjadi akibat fenomena siklis. Tekanan
puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi yang disebut tekanan sistolik. Sedangkan
tekanan terendah terjadi saat jantung beristirahat yang disebut tekanan
diastolik. Tekanan darah digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap
tekanan diastolic dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai
140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80.
Pemeriksn tekanan darah bertujuan untuk menilai system
kardiovaskular/keadaan hemodinamik klien (curah jantung, tahanan vaskuler
perifer, volume darah dan viskositas, dan elastisitas arteri). Pemeriksaan
dilakukan pada setiap pasien yang masuk ke ruang pemeriksaan atau ruang
perawatan, secara rutin pada pasien yang dirawat, dan sewktu-waktu sesuai
kebutuhan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah, hindari pemeriksaan pada
ekstrimitas yang terpasang infus, trauma ataupun gips; apabila akan mengulang
prosedur pemeriksaan, tunggu sekitar 30 detik sampai satu menit setelah skala
nol; serta periksa terlebih dahulu arteri brachialis dengan tepat.
Tekanan darah dapat diukur secara langsung atau tidak
langsung. Pada metode langsung, kateter arteri dimasukkan langsung ke dalam
arteri. Pengukuran tidak langsung dilakukan dengan sfigmomanometer dan
stetoskop.
Rentang Nilai Tekanan
Darah
a. Neonatus dan Anak
Umur (Tahun)
|
Sistole (mmHg)
|
Diastole (mmHg)
|
Neonatal
|
75-105
|
45-75
|
2 – 6
|
80-110
|
50-80
|
7
|
85-120
|
50-80
|
8
|
90-120
|
55-85
|
9
|
90-120
|
55-85
|
10
|
95-130
|
60-85
|
11
|
95-135
|
60-85
|
12
|
95-135
|
60-85
|
13
|
100-140
|
60-90
|
14
|
105-140
|
65-90
|
b. Remaja dan Dewasa (> 15 tahun)
Kategori
|
Sistole (mmHg)
|
Diastole (mmHg)
|
Hipotensi
|
< 90
|
< 60
|
Normal
|
90 – 119
|
60 – 79
|
Prehipertensi
|
120 – 139
|
80 – 89
|
Hipertensi derajat 1
|
140 – 159
|
90 – 99
|
Hipertensi derajat 2
|
160 – 179
|
100 – 109
|
Krisis Hipertensi
|
180 atau lebih
|
110 atau lebih
|
B. Pemeriksaan
Suhu Tubuh
Pemeriksaan suhu tubuh akan memberikan tanda/hasil suhu inti
yang secara ketat dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi kimiawi.
Pemeriksaan suhu tubuh dapat dilakukan di beberapa tempat, yaitu:
a. Aksila/Ketiak, dilakukan selama
5-10 menit
b. Oral/mulut, dilakukan selama 2
menit
c. Rectal/Anus, dilakukan selama 2
menit
d. Timpanik/Telinga, dilakukan
selama 2 detik
Nilai
standar untuk mengetahui batas normal suhu tubuh manusia dibagi menjadi empat
yaitu :
a)
Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C.
Untuk mengukur suhu hipotermi diperlukan termometer ukuran rendah (low reading
thermometer) yang dapat mengukur sampai 25 derajat Celcius.
b)
Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36,5 -
37,5°C
c)
Febris / pireksia / panas, bila suhu tubuh
diatas 37,5 - 40°C
d)
Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C
C. Pemeriksaan
Frekuensi Nadi
Pemeriksaan denyut nadi merupakan pemeriksaan pada pembuluh
nadi atau arteri, dengan cara menghitung kecepatan/loncatan aliran darah yang
dapat teraba pada berbagai titik tubuh melalui perabaan. Pemeriksaan nadi
dihitung selama satu menit penuh, meliputi frekuensi, keteraturan dan isi.
Selain melalui perabaan dapat juga diperiksa melalui stetoskop.
Pemeriksaan denyut nadi bertujuan untuk mengetahui keadaan
umum pasien, mengetahui integritas system kardiovaskuler, dan mengikuti
perkembangan jalannya penyakit.
Titik denyut, misalnya: denyut arteri temporalis dan arteri
frontalis pada kepala, arteri karotis pada leher, arteri brachialis pada lengan
atas/siku bagian dalam, arteri radialis dan ulnris pada pergelangan tangan,
arteri poplitea pada belakang lutut, dan arteri dorsalis pedis atau arteri
tibialis posterior pada kaki.
Frekuensi denyut nadi sangat bervariasi, tergantung jenis
kelamin, jenis pekerjaan, dan usia. Demikian juga halnya waktu berdiri, sedang
makan, mengeluarkan tenaga atau waktu emosi.
D. Pemeriksaan
Frekuensi Pernafasan
Pemeriksaan frekuensi pernafasan dilakukan dengan menghitung
jumlah pernafasan, yaitu inspirasi yang diikuti ekspirasi dalam satu menit
penuh. Selain frekuensi, pemeriksa juga menilai kedalaman dan irama gerakan
ventilasi (jenis/sifat pernafasan). Selain itu, pemeriksaan ini bertujuan untuk
mengetahui keadaan umum klien, mengikuti perkembangan penyakit, dan membantu
menegakkan diagnosa.
Jenis Pernafasan
Chyne Stokes: pernafasan yang sangat dalam yang
berangsur-angsur menjadi dangkal dan berhenti sama sekali (apnoe) selama
beberapa detik untuk kemudian menjadi dalam lagi. (keracunan obat bius,
penyakit jantung, penyakit paru, penyakit ginjal kronis, dan perdarahan pada
susunan saraf pusat)
Biot : pernapasan dalam dan dangkal yang disertai masa apnoe
yang tidak teratur. (meningitis)
Kusmaul : pernapasan yang inspirasi dan ekspirasi sama
panjangnya dan sama dalamnya, sehingga keseluruhan pernafasan menjadi lambat
dan dalam. (keracunan alkohol dan obat bius, koma, diabetes, uremia
Batasan Normal
Batasan normal beraneka ragam tergantung usia. Pada bayi: 30
– 60 kali/menit, anak-anak: 20 – 30 kali/menit, remaja: 15 – 24 kali/menit, dan
dewasa: 16 – 20 kali/menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar